id.news
4

Parolin Menyebut Pamflet Sodoma Supplicans "Bagus"

Ketika ditanya apakah pamflet homoseksual "Fiducia Supplicans" itu baik atau buruk, Kardinal Pietro Parolin mengatakan "itu selalu baik" (VaticanNews.va, 12 Januari).

Bagi Parolin, yang penting adalah melanjutkan apa yang disebutnya "kemajuan dalam kesinambungan". Hal ini merupakan sebuah ejekan terhadap makna kata-kata. Sodoma Supplicans bukanlah sebuah "kemajuan" apalagi "kontinuitas".

Parolin mengatakan segala sesuatu dan kebalikan dari segala sesuatu: "selalu ada perubahan" - "Gereja hari ini bukanlah Gereja 2000 tahun yang lalu" - "Gereja terbuka pada tanda-tanda zaman" - "Gereja memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang muncul" - "tetapi juga harus setia pada Injil" - "Gereja harus setia pada tradisi, setia pada warisannya".

Mengomentari penolakan para uskup Afrika untuk menanggapi pamflet tidak bermoral "Fiducia Supplicans" dengan serius, Pietro Parolin mengatakan bahwa teks ini telah memicu "reaksi yang sangat kuat dari beberapa uskup" [= uskup-uskup yang paling penting di mana Gereja sedang bertumbuh].

"Ini berarti bahwa titik yang sangat, sangat halus, sangat sensitif telah disentuh, yang akan membutuhkan banyak penyelidikan".

Memang, "investigasi" terdengar bagus, seharusnya bersifat medis dan menjadi perhatian para birokrat Vatikan yang menyebabkan kekacauan di dalam Gereja.

Gambar: Pietro Parolin © Mazur/cbcew.org.uk , CC BY-NC-ND, Terjemahan AI