id.news
7

Luar biasa: Para Uskup Inggris Berkhotbah dengan Akal Sehat

Para uskup Inggris dan Wales telah menerbitkan sebuah teks pastoral setebal 11 halaman tentang gender yang berjudul 'Jalinan yang Dirajut oleh Tuhan'.
Para uskup mencatat bahwa banyak pandangan yang keliru tentang pribadi manusia mendominasi wacana, yang menyebabkan umat Katolik didiskriminasi atau bahkan kehilangan pekerjaan.

Sebuah bahasa baru telah diberlakukan untuk menggambarkan ide-ide yang "beragam" [= salah], dengan kata-kata dan frasa yang muncul dalam wacana publik seperti 'trans', 'transgender', 'teori identitas gender', 'dilahirkan dalam tubuh yang salah', 'fluiditas gender' atau 'jenis kelamin selain jenis kelamin yang ditentukan pada saat lahir'.

Para uskup menggunakan istilah 'disforia gender' atau 'orang dengan disforia gender' untuk orang-orang yang berada dalam konflik dengan jenis kelamin alami mereka. Mereka menjelaskan bahwa pribadi manusia terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan. Penyatuan roh dan materi membentuk satu sifat. Jenis kelamin yang sebenarnya dan jenis kelamin yang dirasakan secara subjektif ("identitas gender") tidak dapat dipisahkan.

Adalah penting untuk menghargai tubuh seseorang dalam feminitas atau maskulinitasnya dan kemudian [setelah menikah] bertemu dengan seseorang yang berbeda. Para uskup ingin membantu orang-orang yang mengalami kebingungan gender untuk menemukan kembali kemanusiaan mereka sebagaimana yang diciptakan oleh Tuhan.

Mereka mengkritik tekanan untuk mendorong orang dewasa dan anak-anak untuk menyesuaikan diri secara fisik dengan lawan jenis mereka untuk menyelesaikan "disforia gender" mereka, meskipun "banyak yang tidak menemukan kebahagiaan tertinggi dalam transisi ini".

Para uskup menegaskan bahwa orang-orang yang bingung, "putus asa dan terganggu dalam rasa diri dan realitas mereka sendiri", dikenal dan dikasihi oleh Tuhan.

Kalimat kunci yang lemah: "Kita tidak dapat mendorong dukungan untuk intervensi medis rekonstruktif atau berbasis obat yang membahayakan tubuh. Kita juga tidak dapat melegitimasi atau mendukung cara hidup yang tidak menghargai kebenaran dan panggilan setiap pria dan wanita, yang dipanggil untuk hidup sesuai dengan rencana ilahi."

Gambar: © Mazur/cbcew.org.uk, CC BY-NC-ND, Terjemahan AI